Rabu, 29 Desember 2010

Dibalik Layar JANGKAR

UKM AL-BAHRAIN bisa disebut salah satu UKK terbesar di kampus Ilmu kelautan.
Tidak berlebihan kiranya jika dikatakan demikian karena tugasnya sebagai “embun penyejuk” bagi ratusan Mahasiswa Muslim Ilmu Kelautan. UKM AL-BAHRAIN dibentuk karena keterbutuhan Mahasiswa Muslim terhadap nilai-nilai Islam yang hanif dan kerinduan mereka terhadap suasana keislaman yang kondusif di Kampus. Awal mulanya bernama FKMI (Forum Komunikasi Mahasiswa Islam) Ilmu Kelautan, berdiri tahun 90-an.
Beberapa periode kepengurusan sudah berjalan,diantaranya dibawah kepemimpinan:
1997-1998 : Robbit Silmi(’95)
1998-1999 : Mas Aniq Darojat (‘96)
1999-2000 : Iskandar Syahfril (’97)
2000-2001 : Antoni Dwi Arnanda, S.Kel. (’98)
2001-2002 : Purwanto (’99)

Seiring berjalannya waktu, nama FKMI dikira kurang bisa menggambarkan dan memberi Identitas terhadap Da’wah di Kampus Kelautan. Untuk itu Pada Musyawarah Kerja tahun 2002 Nama FKMI disepakati berganti menjadi Rohis AlBahrain, yang kiranya lebih familiar ditelinga dan lebih mudah diingat sebagai “Kelautan Poenya”.

Selama waktu berbatas waktu, selalu ada Mahasiswa shalih terpilih untuk menjalankan amanah sebagai kapten pada setiap Pelayaran da’wah Rohis Al Bahrain, diantaranya adalah:
2002-2003 : Ahmad Fauzi (’00)
2003-2004 : Abdul Kodir Jaelani (’00)
2004-2005 : M. Lathif Nasikin (’02)
2005-2006 : Sarya (’02)
2006-2007 : Anwaruddin Kerto Negoro (’04)
2007-2008 : Kharis Setiawan (’05)

Rohis Al-Bahrain mempunyai 2 wilayah kerja yang dipisahkan oleh geografis dan jarak tempuh yang cukup jauh yakni Kampus Ilmu Kelautan di Tembalang dan Kampus Ilmu Kelautan di Jepara yang berbentuk kepengurusan Rohis Otoritas Teluk Awur, untuk kepengurusan 2009 ini dikenal denga Tato (Teluk Awur Otority) yang berkoordinasi dengan UKK Al-Bahrain yang di Tembalang.

Meskipun ini tidak menghalangi semangat anak-anak untuk tetap menyerukan kebaikan, namun sedikit banyak berpengaruh terhadap konsolidasi lembaga dan pemantauan.

Dalam masa kepengurusannya, Rohis Al Bahrain mengalami beberapa kali perubahan Struktur yang dimaksudkan untuk efesiensi dan efektifitas kerja organisasi dalam mencapai tujuanya.
Pada Muktamar ke V Rohis Albanrain, berganti nama menjadi UKM Al-Bahrain dengan tujuan penyesuaian dengan nama UKM, kata rohis dihilangkan supaya lebih mudah penyebutannya dan Al-Bahrain sendiri sudah dianggap mewakili Rohis. Selama menjadi UKM Al-Bahrain, alhamdulillah selalu ada generasi yang menggantikan kepemimpinan: Adapun Ketua-ketua UKM AlBahrain adalah sebagai berikut:
2008-2009 : Fadhli S (’05)
2009-2010 : Heri Heryanto (’06)

da pada muktamar ke VII, sesuai dengan nama organisasi kemahasiswaan di lingkup jurusan, maka nama UKM di ganti menjadi UKK, dan pada tahun tersebut terpilih untuk periode 2010-2011 : Yuwono wikan Diriyogo (07) sebagai ketua umum.

who is the next leader albahrain....
soon januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar